Destinasi Wisata Baru Yosomulyo Pelangi Metro Lampung
Kota Metro merupakan sebuah Kota yang terletak di Provinsi Lampung. bukan hanya sebagai kota pendidikan dilampung ternyata memiliki tempat destinasi wisata yang bagus, seperti dam raman dan juga ada yang baru lagi yaitu yosomulyo pelangi.
Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi). Payungi dapat dimaknai memayungi atau melindungi dari terik dan hujan. Sebuah gagasan untuk memihak kepada pasar warga yang selama ini dipinggirkan oleh arus pasar modern milik segelintir orang.
Sebuah pasar digital rakyat yang digagas oleh Genpi Lampung, Komunitas Yosomulyo Pelangi, Pojok Boekoe Cangkir, Nuwobalak.id, Risma Sabilil Mustaqim dan Relawan mahasiswa Perguruan Tinggi. .
Destinasi Digital Payungi ini merupakan sebuah pasar yang menyajikan makanan dan jajajan tradisional yang berbahan dasar singkong. Seperti lemet, gethuk, tiwul, gatot, sawut, cemplon, combro, iwel-iwel, keripik singkong, tape,singkong keju dan bolu singkong. Tidak hanya itu, para pedagang juga menjual souvenir seperti gantungan kunci, kerjainan tangan serta stiker Payungi bahkan ada pula yang menjual peralatan tani dan pupuk organik.
Selain menjual jajanan tradisional dengan mayoritas berbahan singkong, pasar ini juga mengajak anda untuk selfie di kawasan warna-warni. Pasar ini juga berjuang melestarikan permainan tradisional dan membangkitkan tradisi budaya seperti Seni Tari, gamelan, wayang kulit dan dongeng anak.
Payungi akan dilaunching Minggu, 28 Oktober 2018. di Jl Kedondong RW 07 Yosomulyo Metro Pusat. Sampai Minggu nanti kita warga Yosomulyo akan membuat sejarah baru bagaimana solidaritas dibuktikan. Tidak hanya ide, kata-kata dan gagasan-gagasan hampa. Semua yang sudah kita lakukan 6 bulan ini benar-benar menjadi sebuah gerakan.
Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) adalah bukti bahwa kita menolak untuk diam. Warga Yosomulyo khususnya RW 07, Risma Sabilil Mustaqim, Formayos, Relawan Perguruan Tinggi bahu membahu mewujudkan kreatifitas dengan pelan dan terarah. Juga kawan-kawan Genpi Lampung yang memberi support dalam pengelolaan pasar digital warga. Berbagai akun instagram wisata di Lampung juga turut merepost hadirnya Pasar Yosomulyo Pelangi.
Dimulai dengan kampung warna-warni, Rumah Baca Pojok Boekoe Cangkir, Permainan Tradisional dan nanti hari Minggu 28 Oktober 2018, Pasar Yosomulyo Pelangi siap di Launching. Tentu ini tidak berhenti kita punya mimpi budaya membuat bata, Yosomulyo Hijau gagasan Mbah Narno dan Wisata Susu impian Pak Winarko Heri Setiono bersama-sama kita wujudkan dengan integrask gerakan warga.
Ibu-ibu bergerak membuat jajanan rakyat dengan mayoritas olahan singkong, bapak-bapak membersihkan lokasi, membuat gapura, bilik penukaran koin, memasang payung, membersihkan kebun bambu yang masih tersisa dan perlu untuk dilestarikan pertumbuhannya.
Mengambil konsep menjual jajanan lokal dengan transaksi penukaran koin, pasar ini menolak untuk dimiliki individu. Pasar yang diciptakan oleh gotong royong sebagaimana para leluhur kita dulu memberi contoh di seantero nusantara. Menggunakan piring bambu, daun pisang dan menolak semampunya penggunaan plastik. Selain go green, pasar ini juga berusaha menyediakan makanan sehat yang bebas dari MSG dan bahan pengawet lainnya.
Meskipun pada akhirnya banyak dari luar yang ingin berdagang, tapi kami komitmen akan fokus pada pemberdayaan pedagang jajanan rakyat. Kami tidak bisa membatasi mereka yang ingin mencari rezeki. Sampai hari banyak yang mendaftar ingin berdagang, tapi kami memberi prioritas pada pedagang berasal dari Yosomulyo Metro Pusat.
Sebuah pasar yang digerakkan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Payungi dimaknai melindungi dari kemarau dan hujan. Payungi berarti melindungi dan mengangkat mereka yang selama ini terpinggirkan oleh arus pasar modern dan dikuasai oleh segelintir orang.
Perlu diketahui bahwa selain pasar bernuansa tradisional, Payungi juga memanjakan pengunjung dengan wahana Flying Fox, Panahan dan spot-spot swafoto yang menarik. Berkonsep seperti Floating Market di Lembang, pengunjung Payungi juga harus membeli koin yang terbuat dari kayu untuk digunakan sebagai media jual beli pengganti uang.
Nah ini destinasi wisata baru di kota metro, bagaimana apakah sobat semua tertarik dengan destinasi ini? yuk ke yosomulyo pelangi.
Perlu diketahui bahwa selain pasar bernuansa tradisional, Payungi juga memanjakan pengunjung dengan wahana Flying Fox, Panahan dan spot-spot swafoto yang menarik. Berkonsep seperti Floating Market di Lembang, pengunjung Payungi juga harus membeli koin yang terbuat dari kayu untuk digunakan sebagai media jual beli pengganti uang.
Nah ini destinasi wisata baru di kota metro, bagaimana apakah sobat semua tertarik dengan destinasi ini? yuk ke yosomulyo pelangi.
Post a Comment for "Destinasi Wisata Baru Yosomulyo Pelangi Metro Lampung"
Post a Comment